model kepemimpinan

model kepemimpinan direktif dan instruksional dalam lembaga pendidikan

Artikel review/resume:
Penerbit: Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia
judul: Model Kepemimpinan Direktif dan Intruksional Dalam Lembaga
Pendidikan

Penelitian ini menyoroti peran penting kepemimpinan dalam meningkatkan kualitas pendidikan melalui penerapan model kepemimpinan direktif dan instruksional. Dalam konteks pendidikan, kepemimpinan tidak hanya berfungsi untuk merancang visi dan misi lembaga pendidikan, tetapi juga untuk mengelola proses pembelajaran dan mengarahkan perkembangan institusi pendidikan secara keseluruhan.

Pendahuluan

Kualitas pendidikan sangat dipengaruhi oleh kualitas kepemimpinan di lembaga pendidikan. Kepemimpinan yang efektif mampu mempengaruhi berbagai komponen pendidikan seperti guru, siswa, kurikulum, dan sumber daya pendidikan lainnya. Oleh karena itu, memahami model kepemimpinan yang tepat sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Penelitian ini fokus pada dua model kepemimpinan utama, yaitu kepemimpinan direktif dan kepemimpinan instruksional, dan bagaimana keduanya dapat diterapkan dalam konteks lembaga pendidikan.

Metode

Penelitian ini menggunakan metode kajian pustaka, yang melibatkan analisis literatur yang relevan dengan kepemimpinan pendidikan, khususnya terkait dengan model kepemimpinan direktif dan instruksional. Literatur yang dikaji mencakup buku, jurnal, artikel, dan sumber lainnya yang membahas teori dan praktik kepemimpinan dalam pendidikan.

Hasil dan Pembahasan

  1. Kepemimpinan DirektifKepemimpinan direktif adalah gaya kepemimpinan yang menekankan pada pemberian petunjuk dan instruksi yang jelas dan spesifik kepada bawahan. Dalam konteks pendidikan, kepala sekolah atau pimpinan pendidikan yang menggunakan model kepemimpinan ini akan memberikan arahan yang tegas mengenai apa yang harus dilakukan, bagaimana melakukannya, dan kapan tugas tersebut harus diselesaikan. Model ini sangat cocok digunakan dalam situasi yang memerlukan kejelasan dan ketertiban, serta dalam kondisi di mana tugas-tugas harus diselesaikan dengan cepat dan efisien.Keuntungan Kepemimpinan Direktif:
    • Memberikan kejelasan dan arahan yang jelas kepada guru dan staf.
    • Mengurangi ambiguitas dalam pelaksanaan tugas.
    • Meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional.
    Kekurangan Kepemimpinan Direktif:
    • Dapat mengurangi kreativitas dan inisiatif guru.
    • Potensi untuk menimbulkan ketidakpuasan jika digunakan secara berlebihan.
  2. Kepemimpinan InstruksionalKepemimpinan instruksional lebih fokus pada proses belajar mengajar dan hasil pembelajaran siswa. Pemimpin yang menggunakan model ini akan bekerja untuk meningkatkan kualitas pengajaran melalui pengembangan profesional guru, pemantauan proses pembelajaran, dan pengimplementasian praktik-praktik terbaik dalam pendidikan. Model ini menekankan pentingnya dukungan dan bimbingan bagi guru untuk meningkatkan efektivitas pengajaran mereka.Keuntungan Kepemimpinan Instruksional:
    • Meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran.
    • Memberikan dukungan profesional yang diperlukan bagi guru.
    • Mendorong inovasi dalam metode pengajaran.
    Kekurangan Kepemimpinan Instruksional:
    • Memerlukan waktu dan sumber daya yang lebih banyak untuk pelatihan dan pengembangan.
    • Dapat menyebabkan beban kerja tambahan bagi pemimpin pendidikan.

Kesimpulan

Model kepemimpinan direktif dan instruksional menawarkan pendekatan yang berbeda namun saling melengkapi dalam konteks lembaga pendidikan. Kepemimpinan direktif menyediakan struktur dan arahan yang jelas, membantu memastikan bahwa tugas-tugas diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Sementara itu, kepemimpinan instruksional fokus pada peningkatan kualitas pengajaran dan hasil pembelajaran siswa melalui dukungan profesional bagi guru. Kedua model ini, ketika diterapkan dengan tepat, dapat berkontribusi secara signifikan terhadap peningkatan kualitas pendidikan di lembaga pendidikan.

Scroll to Top