Supervisi Pendidikan

Komunikasi Efektif Dalam Supervisi Pendidikan

Artikel review/resume:
Penerbit: Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin
judul: Komunikasi Efektif Dalam Supervisi Pendidikan

Komunikasi adalah aktivitas penting dalam kehidupan manusia, termasuk dalam organisasi. Komunikasi tidak hanya terbatas pada kata-kata yang diucapkan, tetapi juga mencakup berbagai bentuk interaksi seperti senyuman, sikap tubuh, dan ungkapan minat. Efektivitas komunikasi dalam organisasi menentukan keberhasilan dalam menjalankan fungsi dan peran masing-masing anggota. Dalam konteks pendidikan, komunikasi yang efektif antara supervisor dan tenaga pendidik adalah kunci untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran.

Pengertian Komunikasi

Istilah komunikasi berasal dari kata Latin “Communicare” atau “Communis” yang berarti “sama” atau “menjadikan milik bersama”. Komunikasi adalah usaha untuk menyampaikan pesan dengan makna tertentu dari satu orang ke orang lain melalui media yang digunakan. Definisi komunikasi mencakup pemindahan informasi dan pengertian, serta berusaha mengadakan persamaan makna antara komunikator dan komunikan.

Proses Komunikasi dalam Supervisi Pendidikan

Proses komunikasi dalam supervisi pendidikan melibatkan langkah-langkah yang terstruktur antara supervisor dan tenaga pendidik untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran. Tahapan dalam proses komunikasi supervisi pendidikan meliputi:

  1. Penetapan Tujuan Supervisi: Identifikasi area perkembangan yang perlu ditingkatkan oleh pendidik. Komunikasi awal antara pengawas dan pendidik untuk merinci tujuan dan harapan dari supervisi tersebut.
  2. Pengamatan dan Pengumpulan Informasi: Pengawas melakukan pengamatan terhadap kelas atau kegiatan pembelajaran dan mengumpulkan data terkait kinerja pendidik. Pengawas harus berkomunikasi dengan jelas mengenai tujuan pengamatan dan metode yang digunakan.
  3. Analisis dan Evaluasi: Data yang terkumpul kemudian dianalisis dan dievaluasi untuk menilai kekuatan dan kelemahan dalam praktik pengajaran. Pengawas memberikan umpan balik yang terperinci kepada pendidik berdasarkan hasil analisis.
  4. Pembahasan Hasil dan Perencanaan Tindakan: Pengawas dan pendidik membahas hasil evaluasi dan merencanakan tindakan perbaikan atau pengembangan. Diskusi terbuka diperlukan untuk memastikan pemahaman bersama dan menghindari miskonsepsi.

Komunikasi dalam Supervisi Pendidikan Islam

Dalam supervisi pendidikan Islam, komunikasi harus sesuai dengan kebenaran, faktual, jujur, dan tidak merekayasa data. Supervisi terdiri dari supervisi akademik dan supervisi manajerial. Supervisi akademik membina guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, sementara supervisi manajerial membina kepala sekolah dan staf dalam meningkatkan kinerja sekolah.

Kesimpulan

Komunikasi yang efektif dalam supervisi pendidikan sangat penting untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Melalui pemahaman mendalam tentang komunikasi interpersonal, umpan balik konstruktif, dan strategi komunikasi yang mendukung pembelajaran, proses supervisi dapat memperkuat kolaborasi, meningkatkan motivasi, dan membangun kepercayaan di antara semua pemangku kepentingan.

Scroll to Top